Thursday, November 22, 2012

3 comments

Movie Review: Breaking Dawn Part 2

Aheeeyyyy!!! Akhirnya nonton bioskop lagi. Hehehe. Langsung saja yaa aku ripiu film yang lagi ditonton sejuta umat ini.....


Menyambung cerita dari Breaking Dawn Part 1, Bella Swan (Kristen Stewart) sudah berubah menjadi vampir. Renesmee (Mackenzie Foy), anaknya dengan Edward Cullen (Robert Pattinson), sedang bertumbuh dengan pesat. Ia juga selalu didampingi oleh Jacob Black (Taylor Lautner) yang merupakan pasangan imprint nya (adakah istilah ini??). Namun klan Volturi yang selama ini dikenal sebagai penjaga rahasia vampir di muka bumi merasa bahwa Renesmee adalah anak abadi yang berbahaya dan harus segera dimusnahkan. Keluarga Cullen meminta bantuan kepada teman-teman vampir di seluruh dunia untuk menjadi saksi bahwa Renesmee tidak berbahaya. Maka para vampir berkumpul di rumah keluarga Cullen untuk meyakinkan Volturi sekaligus menyusun strategi. Karena perang besar dunia vampir mungkin saja akan terjadi dalam waktu dekat.


Awalnya gak terlalu pengen nonton sebenernya, tapi gara-gara ada salah satu seleb twit favoritku ngereview film ini bagus, since I've been always agree with most of his tweets, kalo dia bilang bagus kemungkinan besar aku bakalan bilang bagus juga kan. Udah gitu aku baca artikel tentang film ini di koran juga kok kayaknya bagus banget. Jadinya pengen nonton banget sampe kepunan kalo kata orang sini :'D

And I should say....film nya keren bangeeeeet.... *pake tanda seru banyak-banyakkk*

Beberapa kali aku baca katanya cerita film ini ending nya berbeda dengan yang di buku. Ada twist yang mengejutkan, katanya. Itu jadi salah satu alasan aku untuk nonton (dan mungkin alasan orang lain juga), soalnya bikin penasaran kaaan.... Karena kadang kalo kita tau cerita dan ending dari sebuah film itu gimana, kan gak seru ya. Walaupun film ini berdasarkan sebuah buku sih. Tapi kalo menurut aku cerita sedikit berbeda dengan di buku oke-oke aja asalkan nggak ngerusak esensi cerita bukunya.


Dan film ini berhasil melakukannya. Mengubah isi cerita tanpa mengubah esensi cerita aslinya. Ada twist yang sumpah-nggak-kepikiran-banget!! Dari awal nonton aku udah penasaran, mana nih twist nya mana... Trus lama-lama kan terlarut dalam ceritanya yah, tiba-tiba tanpa terasa.......DOEEEENGGGG...... Se-studio, termasuk aku, ber-ah-uuh-ooh-dan entah apalagi. Cara miemainkan emosi penonton dengan cara yang klasik sebenernya, tapi berhasil. Banget. I can't even explain my feelings when I watched that scene. Kinda drop but also relieved??


Alasan lain aku pengen nonton film ini adalah karena dipastikan akan banyak adegan action nya. Itu juga jadi salah satu alasan kenapa buku Breaking Dawn jadi buku favoritku diantara semua buku Twilight saga lainnya. Ceritanya lebih rumit dan bukan tentang cinta-cintaan doang. Bella is stronger now, so the story follows her. Ceritanya cukup tough dan jauh lebih seru. Walaupun aku udah lupa detil cerita di bukunya :p (the last time I read it was like 3 years ago!), tapi ekspektasi akan adegan action yang bagus cukup tinggi. Dan ternyata cukup terpenuhi. I'm not sure if it was the action (maksudnya adegan pukul-pukulan gitu) was really great or the whole terrific war vibe yang bikin suasana jadi menegangkan dan 'dapet'. Tapi pokoknya seruuuu dehhh!


Sinematografi yang disajikan juga cukup apik. Set tempatnya bagus-bagus dan cantik. Tapi kemaren kan aku baca artikel yang bilang kalo syuting nya di berbagai negara-negara di dunia, ya. Pas di film, emang iya sih ada beberapa adegan ke berbagai tempat gitu, tapi gak terlalu kelihatan bener sih, cuma 'kesan' nya aja IMO. Cuma sebentar, lagi. Jadi untuk bagian itu aku saranin jangan berharap terlalu tinggi. Hehehe.

Selain filmnya sendiri, aku juga suka banget sama opening credit dan closing credit nya. Opening nya keren bangettt deh dengan nuansa warnah merah-putih-hitam gitu. Backsound nya juga sangat mendukung. Agak kepanjangan sedikit, tapi gak papa. Kalo closing credit nya, nama-nama pemain disebutin gitu.. Keren, suka :')


Tapi ada kekurangan yang menurut aku cukup ganggu, yaitu muka Renesmee pas paruh awal film keliatan banget kalo itu animasi... Real baby wouldn't look like that. Memang mereka pake bayi asli, tapi mukanya diganti. Apakah karena ga bisa nemu bayi yang ekspresif sekaligus mirip Mackenzie ya? Mungkin untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan Renesmee yang super cepat atau apalah. Selain itu yang aneh lagi adalah akting Stewart pas Bella marah-marah sama Jacob. Keliatan dibuat-buat gitu.. :| Other than that, the whole casts were awesome. Chemistry antar pemain cukup meyakinkan, tapi antara Kristen dengan Mackenzie agak kurang IMO. Yang jadi paporit saya adalah Kate (Casey Labow) dan Garret (Lee Pace). Abisnya attitude sama penampilan mereka keren amat siiih... Cute couple :3

Kate and Garrett :3

Anyway, di film ini Bella dan Alice cantik bangeeet... Terutama Bella ya, karena dia udah jadi vampir berarti kudu lebih cakep kan. Make up, rambut, dan baju yang dipake Bella emang berbeda dari film-film sebelumnya, lebih anggun. Tentang imprint Jacob dengan Renesmee, mungkin bagi beberapa orang agak aneh ya, dan kesannya si Jacob kok pedofil -,- Tapi aku ngeliatnya masih wajar sih, kayak kakak-adik saja. Renesmee jangan diapa-apain dulu ya, Jake (???).

Kesimpulannya, film ini layak untuk ditonton. Walaupun bukan fans twilight, tapi kalo udah nonton filmnya dari awal atau baca buku-bukunya, wajib nonton sih kalo kata aku. Soalnya film ini berhasil jadi penutup yang manis untuk twilight saga, baik film maupun buku. Apalagi di scene terakhir itu, suka sekaliii :') dan ditambah dengan closing credit, aku jadi ngefans lagi deh sama Twilight. Haha. #plinplan
P.S. Kalo mau nonton ini please jangan bawa anak kecil yaaa ;)

Wednesday, October 24, 2012

4 comments

Book Review: Rembulan Tenggelam di Wajahmu

This is a long post, I warn you. Dan gaya bahasa aku agak berubah sedikit soalnya kepengaruh abis baca novelnya :)

Judul Buku : Rembulan Tenggelam di Wajahmu 
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Penerbit Republika
 Tebal : 426 Halaman 
Tahun Terbit: 2011

Awalnya sama sekali gak berekspektasi apapun terhadap novel ini. Because I judge books from their covers (kadang berlaku cuma untuk buku, but I can't deny that sometimes I do it to humans too. Don't be hypocrite :p). Sebagai anak yang dominan di visual (ciyee), aku nggak bisa nggak milih buku dari cover nya dulu. Cover yang eyecatching pasti langsung aku cek sinopsis di bagian belakang nya (belum tentu dibeli. hahaha). Tapi buku ini, kalau ada di toko buku pasti gak pernah kusentuh. Maaf ya... Karena dari covernya saja sudah berkesan sendu. I usually don't buy that kind of book, because usually I read for pleasure, bukan untuk nangis-nangisan.

Tapi aku penasaran banget, apa sih bagusnya Tere Liye itu? Kenapa bukunya banyak sekali? Kenapa banyak yang best seller? Kenapa semua orang suka sekali membacanya?? Soooo, akhirnya aku memutuskan untuk baca buku Tere Liye pertama yang aku baca (dan insyaallah bukan yang terakhir).

Tapi bingung gimana mulai nge-review nya... Karena gimanapun aku nyusun kata, kayaknya bakal kurang tergambar gimana bagusnya buku ini. Mungkin ini rada lebay ya, soalnya aku belum pernah baca buku yang seperti ini sih :| Aku sampe lemes abis baca nya (in a good way).

Awal-awal baca aku bingung, soalnya di tiga bab awal ceritanya beda-beda semua. Masing-masing nyeritain tiga orang yang berbeda. Jadi aku nanya dulu ke Sari (adik dari pemilik buku. Lhaa, ketauan dah buku pinjeman lagi yang di-review X)), ini ceritanya tentang apa sebenernya? Karena sinopsis di belakang buku nggak cukup menjelaskan buatku. Kata Sari, ini tentang kehidupan Ray yang mau sukses ataupun susah, sebenarnya dia selalu merasa kesepian. Oke, jadi tokoh utamanya si Ray. Itu sudah cukup jelas dan bikin aku nyaman baca lagi.

Jadi ceritanya itu memang tentang kehidupan Ray atau Rehan (nama kecilnya). Kisah dari dia kecil waktu hidup di panti asuhan sampai dia jadi pemilik perusahaan yang sukses. Tapi ini bukan buku "biografi-inspirasi-bagaimana-menjadi-orang-sukses" kayak buku Chairul Tanjung yang iklannya muncul di TV terus itu. Disini Ray diajak menelusuri masa lalunya (oleh seseorang yang selalu disebut sebagai "orang berwajah menyenangkan" di buku ini) dan ia diberi jawaban atas lima pertanyaan yang mengusik hidupnya.

Sadar atau tidak sadar, setiap manusia pasti pernah punya pertanyaan-pertanyaan atas hidup kan? Misalnya, apakah hidup ini adil? kenapa harus aku yang mengalami ini? kenapa harus begini? kenapa begitu? Nanya sama Tuhan. Bahkan kadang cenderung menyalahkan Tuhan. Bagaimanapun hidup kita, sama atau tidak dengan hidup Ray, pertanyaan-pertanyaan hidup kita kurang lebih akan terjawab di buku ini. Tentunya dari sudut pandang Tere Liye memandang hidup. Memandang kehilangan. Sangat sederhana dan bijak namun tidak menggurui.

Pas awal-awal aku baca, aku pikir aku nggak bisa relate sama sekali sama buku ini, karena memang ceritanya jauh banget dari kehidupan aku. Tapi sekali baca bab pertama aja, aku gak bisa berhenti. Beneran gak bisa dan gak mau. Kata-kata Tere Liye itu "menghipnotis". Sangat indah tapi gak lebay puitis bikin muntah itu. Dan setelah dibaca sampai bagian dimana pertanyaan pertama Ray dijawab, aku sadar kalo buku ini bisa relate sama semua orang. Bagaimanapun kehidupannya. Suku apapun. Agama apapun.

Novel ini nggak berpusat pada satu agama. Walaupun tokoh utama adalah muslim (penulisnya juga muslim), dan jawaban dari "orang yang menyenangkan" sebenarnya erat dengan nilai keagamaan, tapi Tere Liye nggak pake nama-nama dari agama tertentu (misalnya nama nabi atau apa). Mungkin memang biar bisa dinikmati semua orang.

Yang unik lagi, beberapa nama-nama tokoh di novel ini bukan nama-nama yang lazim (atau aku aja yang asing?). Nggak tau kenapa. Dan hampir semua nama tokoh cuma disebutkan nama panggilannya aja. Kecuali tokoh utama. Mungkin ini detil nggak penting ya, hehehe, but I think that's interesting. Oiya satu lagi, nama lokasi geografis gak pernah disebut. Di kota apa, daerah mana, pulau mana. Gaya bahasa dan logat juga disamakan di semua setting tempat. Tere Liye punya deskripsi sendiri dan itu bikin kita punya asumsi sendiri. Tapi nggak bikin bingung atau mengganggu kesempurnaan cerita.

Novel ini bukan novel romance, tapi di kehidupan seseorang nggak mungkin gak ada sisi romantisme nya kan. Makanya pas baca bagian Ray remaja aku bingung juga, kok si Ray ini gak ada naksir siapaaa gitu kek. Nggak seru. (tapi tetep penasaran :p) Akhirnya, tepat setelah aku mikir kayak gitu untuk kedua kalinya, langsung muncul deh, cintanya Ray. Ini bagian terindah dan terlucu, sekaligus mengharukan. Keindahan yang sederhana, tapi bikin emosi naik turun. Pinter banget sih Tere Liye mengaduk-aduk perasaan! Dari awal sampe akhir buku, gak ada bosen-bosennya baca. Mungkin karena emosi kita yang dimainin terus itu tadi. Hebat.

Walaupun ini novel yang sendu, keras, dan berhasil bikin aku nangis dua kali, tapi ada juga sedikit-sedikit selingan yang bikin at least senyum atau smirk kok. Dan yang lebih penting lagi, ada banyak banget pelajaran yang aku ambil dari buku ini. Belum semuanya aku mengerti sekarang, mungkin nanti. But I keep all of them in mind. I even copied some of the quotes and captured some pages.

Beberapa quote yang 'ngena':

"Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan. Tidak ada yang bisa merubahnya, kecuali satu: yaitu kebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir..."

"Ray, kecil-besar nilai sebuah perbuatan langit yang menentukan, kecil-besar pengaruhnya bagi orang, langit juga yang menentukan. Bukan berdasarkan ukuran manusia yang amat keterlaluan mencintai dunia ini."

"Buat apalah nama panjang-panjang? Toh, kalian tetap dipanggil dengan sebutan yang pendek juga?"

".... Yang selalu yakin, kalau semua orang berpikiran itu bisa dibenarkan, bukan berarti itu menjadi bisa dibenarkan. Kalian tetap meyakini kalau itu sesungguhnya keliru karena kalian tahu itu memang keliru."

Dan masih banyak lagi sebenernya tapi postingan ini sudah terlalu panjang. Hehehe. Pokoknya buku ini bagus banget. Buat siapa aja. Recommended. Kalo biasanya gak pernah ngasih bintang-bintangan ke buku ataupun film, kali ini aku yakin ngasih bintang 5 buat buku ini. Makasih banyak untuk Tere Liye yang sudah nulis buku ini. Buku yang sangat berkesan, tak terlupakan :)

Makasih udah baca sampe akhir. Happy long weekend! (Bentar lagi kan, horeee :D)

Sunday, October 21, 2012

2 comments

Movie Review: The Art of Getting By (2011)


George (Freddy Highmore) mempercayai sebuah kutipan yang berbunyi: "You are born alone, die alone, and everything else is an illusion". Karena itu ia tidak peduli dengan kehidupannya, sekolahnya, atau pekerjaan rumahnya. Lalu ia bertemu Sally (Emma Roberts), gadis populer di sekolah yang membuatnya bersemangat untuk pergi sekolah dan berteman, walaupun George belum siap untuk mengaku bahwa ia menyukai Sally. Kepala Sekolah dan guru keseniannya mengenalkan George pada seorang alumni yang juga seorang pelukis sukses, Dustin (Michael Angarano), yang dapat membimbing George menentukan apa yang akan ia lakukan setelah lulus sekolah. Tapi masalah-masalah mulai bermunculan dalam hidup George dan membuatnya terdistraksi sehingga George kemungkinan tidak dapat lulus sekolah

Sinopsis di atas adalah terejmahan bebas dari IMDb dengan sedkit tambahan. Hehehehe..



It’s not a movie that will give you deep impression. Not that it’s not good. Filmnya bagus, ceritanya jelas, gampang dicerna dan tidak bertele-tele, tapi abis kita tonton, film ini bisa aja langsung terlupakan.

Yang paling aku suka dari film ini adalah karakter George. He’s uniqe, complicated, and sometimes annoying. But he’s actually a good person. Aku dan George punya beberapa persamaan juga, hehee. Makanya terasa relate pas nonton adegan dia. Selain itu aku juga suka sinematografinya deh. It’s not THAT amazing, tapi pas aja. Cahaya-cahaya yang dihasilkan pas, indah. Keindahaan yang sederhana. #eaaa hahaha


Yang aku nggak suka: Emma Roberts. I don’t know why she makes me so bored everytime she's in the scene. She’s pretty and all that, tapi karakter dan aktingnya hampir sama dengan yang aku tonton waktu dia di film Wild Child. Gayanya kayak 'the rebel girl next door' gitu. Bosen aja liatnya. Emang tokoh yang dia peranin kurang berkarakter atau aku yang nggak suka dengan karakter yang seperti itu atau aku aja yang ngerasa gini kali ya, entahlah :| Maybe it's just me.


Film ini menyampaikan spirit perubahan dan pencarian jati diri. Ada pesan keberanian, passion, dan komunikasi dengan keluarga. Bagus untuk ditonton oleh para anak SMA yang galau karena mau lulus. Hehee. Overall, pretty good :)

Daaann...lihat deh foto dibawah ini...

Lucu ya dua-duanyaaa... Gedenya ganteng. :3

Sunday, October 14, 2012

2 comments

Manga Review: The School Secret Agent

First time talking about comics here. Heheeee. I don't really like buying comics/manga because I think they're expensive. I mean, 17k IDR for maximum an hour reading?! I think it's not worthed :| #pelit. Waktu aku SD tuh ya, pas lagi sering-seringnya beli komik Chibi Maruko Chan (I was an avid collector of them back then), harga komik cuma 8.500 lhoo. Trus makin lama naik 500 demi 500 perak. Pas harganya udah diatas 10.000, I stopped buying them. Hehehe. #pelit #lagi

Aku lebih suka minjem komik ke temen atau rental komik (atau minjem ke temen yang minjem dari rental komik. hahaha *dadah-dadah ke Oja ;)*). But since we (me and Oja) got separated by college now, dan aku males ke rental komik sendirian, jadi sejak kuliah aku udah jarang baca komik, kecuali komik Hai, Miiko! yang dikoleksi sama adekku. Tapi kalo ada komik menarik yang nyelip di obral komik di toko buku, hampir dipastikan aku bakal langsung beli. *ini jadi dari tadi mengumbar kepelitan diri sendiri aja ya aku -_-*

Nah, sekarang aku akan memperkenalkan salah satu seri komik yang jadi 'my favorite of all time'. Dia adalah..............................................................."The School Secret Agent"!!! Atau judul jepangnya "Manabiya Sannin Kichisa". Ada yang pernah denger atau baca? Komik ini memang ga terkenal sepertinya, haha. Dan sampe masuk ke barisan yang diobral di toko buku gitu yaaa berartiii ..... (fill in the blank) Tapi  gak terkenal bukan berarti gak bagus, dan terkenal bukan jaminan bagus, jadi aku sukaaaaa sekali sama komik ini :3

The School Secret Agent
by Nanpei Yamada
(and yup, that's my bed sheets)

Pas awal beli rada gambling juga soalnya langsung beli seri ke 1, 2, dan 3. Tapi kan lagi obral jadi ya udahlah (FYI, beli 3 komik obral bisa dapet satu komik biasa lhoo). Ternyata ceritanya nagih! Komik ini ada 4 seri, tapi yang aku temuin cuma 3. Seri terakhirnya waktu itu belum nemu. Aku merasa digantung T-T. Jadi pas nemu seri keempatnya (di obralan juga. hahahah), tanpa pikir panjang langsung beli! Walaupun ga diobral juga kalo nemu pasti bakalan aku beli deh.

Soooo, what's so cool about this manga?
Ceritanya tentang agen rahasia di sebuah SMA Jepang, mereka disebut Sannin Kichisa. Agen rahasianya ini bukan yang ala-ala film Hollywood ya, tapi ala-ala Jepang. Hahaha gimane tuh? Yang paling khas adalah baju aksi mereka yang bernuansa Jepang. Trus rada-rada kayak ninja gitu gayanya, pake shuriken juga kadang (intermezzo fact: ninja itu aslinya emang agen rahasia jepang yang kerennn bangetttt :D). Nah, Sannin Kichisa ini diketuai oleh seorang pengurus sekolah dan berangotakan dua orang murid, cewek dan cowok. Untuk anggota murid, ada regenerasi, karena mereka gak mungkin ada di sekolah itu terus kaan...

Apa yang mereka lakukan? Tentunya membela kebenaran dan keadilan :D Kalau ada ketidakberesan di sekolah itu (misalnya, guru yang melakukan pelecehan seksual ke murid, misteri "hantu" disekolah, dll), mereka yang mengurusnya. Gerakan mereka independen dan nggak resmi. Jadi emang bikin sendiri aja (demi passion dalam membela kebenaran) dan guru-guru juga murid-murid di sekolah pun gak tau siapa mereka sebenarnya. Tapi mereka jadi idola dikalangan murid karena Sannin Kichisa biasanya lebih pro ke murid dan tentunya, karena mereka keren sekaliiiiii *.*


Di seri pertama kita harus menebak-nebak sendiri, sebenernya anggota Sannin Kichisa itu siapa yaaa... Semuanya terlihat mencurigakan. Haha. Oiya, nama-nama julukan untuk anggotanya diambil dari nama-nama penjahat di Kabuki, sejenis drama klasik di Jepang. Julukan mereka itu Oshou, Obou, dan Ojou.

Ada beberapa kejanggalan juga sebenernya dalam cerita komik ini (salah satunya, anggota Sannin Kichisa musti sering ke sekolah malam-malem karena pada saat itulah mereka meeting dan beraksi, tapi apa orang tuanya gak marah? -,-), tapi buat aku sih itu gak begitu mengganggu, karena minor banget kesan janggal yang tertangkap.

Kesan seru dan menegangkannya lebih banyak soalnya. Ada action, strategi, juga drama yang seru tapi nggak lebay. Komik ini genre nya bukan romance, jadi jangan berharap bakal ada cium-ciuman disini. Hahahahah. Genre nya lebih ke action comedy kali ya. Tapi ada juga tentang persahabatan, persaudaraan, gitu-gitu deh. Oiya, komik ini juga mengangkat tentang self esteem, dimana Yaaya, anak baru yang pemalu, menjadi lebih berani dan yakin dengan dirinya sendiri setelah menjadi anggota Sannin Kichisa. Jadi kayak pencarian jati diri gitu deh. Maybe it's cliche, but it happens around us (and to ourselves) kan?

Sayang banget cuma 4 seri..... :( Padahal bakalan seru banget kalo dilanjutin seenggaknya sampe seri belasan. But well, I still like it, tho. Recommended! :)

Sunday, October 7, 2012

1 comments

Movie Review: Dark Shadows (2012)

Tahun 1752, Barnabas Collins (Johnny Depp) dikutuk menjadi vampir lalu dikubur hidup-hidup di dalam peti oleh Angelique (Eva Green), penyihir yang cintanya ditolak oleh Barnabas. Dua ratus tahun kemudian, tepatnya tahun 1972, peti tempat Barnabas mendekam ditemukan pada suatu proyek penggalian dan ia terbangun. Ia kembali ke Collins Wood, rumah milik keluarganya, yang saat ini ditinggali oleh keturunan keluarga Collins. Bersama keluarga yang disfungsional itu Barnabas berusaha membangun kembali kejayaan keluarga Collins yang mulai runtuh karena cengkeraman perusahaan Angelique yang ternyata masih hidup.


Film ini khas Tim Burton banget. Film-film sutradara yang satu ini emang lekat dengan tema gothic dan fantasi. Yang pernah aku tonton itu baru Charlie and The Chocolate Factory (2005) dan Corpse Bride (2005). Selain itu ada juga Alice in The Wonderland (2010), Sweeney Todd (2007), dll. Yang udah pernah nonton paling nggak salah satu dari film-film tersebut pasti ngeh lah ya, ada sesuatu yang khas.

Jujur, sebenarnya ini film yang aneh dan creepy. Hahaha. Cukup banyak adegan-adegan yang bikin mengernyitkan dahi, aneh deh pokoknya. Dari segi cerita sih cukup wajar menurutku, kan kayak dongeng gitu. Tapi karakter-karakternya cukup manusiawi lah. Ada juga adegan yang kayak film horror gitu. Aku kan nonton ini sendirian ya, jadi tiba-tiba ngeri sendiri, soalnya aku kira kan yang creepy-creepy aja film nya (kalo diliat dari trailer nya sih), bukan yang ada hantu gitu (eh, bener kan hantu itu lebih ke scary daripada creepy? -,-)


Menurut aku salah satu yang menarik dari film ini adalah keturunan keluarga Collins yang disfungsional itu. Ada Elizabeth (Michelle Pfeiffer) dan anak remajanya yang cukup pemberontak, Carolyn (Chloe Moretz). Ada juga Roger, adiknya Elizabeth yang playboy padahal punya anak kecil, David, yang masih gak terima kalo ibunya meninggal. Selain itu dirumah itu juga tinggal psikiater nya David, Dr. Julia Hoffman (Helena Bonham Carter, yang hampir selalu ada di film-film nya Tim Burton, bini nya soalnya, haha. Untung akting nya bagus); guru barunya David, Victoria Winters; dan dua pembantu yang terdiri dari 'pemuda' ketus bernama Willie dan seorang nenek yang lucu :D


Aku tertarik sama keluarga-keluarga yang nggak biasa sih. Hehehe. Tingkah mereka suka aneh-aneh lucu gitu. Tapi masih lebih aneh si Barnabas, karena dia kan berasal dari 2 abad yang lalu ya, jadi perkataan dia suka jadul dan sopan banget, udah gitu dia suka ga ngerti sama hal-hal pada masa tahun 70an itu jadinya lucu juga :D Si Barnabas juga jatuh cinta sama Victoria, yang mirip sama pacarnya dulu yang dibunuh sama Angelique. Tapi menurutku chemistry mereka berdua kurang ditunjukin deh.

Dan si Barnabas ini walaupun nggak terlihat seperti orang baik, ternyata dia baik juga dan sayang banget sama keluarganya. Walaupun keluarga juauh banget ya (beda 200 tahun gitu... -_-"). Eh trus ya, ending nya itu mengingatkan aku sama Twilight Saga.... Hihihihi.


Aku nggak terlalu ngeh sama budaya dan nuansa tahun 70an, jadi nggak tau juga deh film ini menggambarkan tahun 70an dengan baik atau nggak. Tapi ada kelompok hippie gitu so I guess that's a bit of seventies nya lah yaa. Overall, gak jadi film favoritku tapi buat hiburan lumayan seru juga kok. Happy sunday ya semuanyaa! :D

Sunday, September 9, 2012

2 comments

Movie Vs Book: Perahu Kertas (2012)

Ini sebenernya tulisan yang aku buat hari senin minggu kemaren (sekarang hari minggu -_-). Tapi baru di-edit dan di-publish hari ini. Hehehe... Better late than never lah. Sayang udah nulis panjang-panjang. Enjoy..

***

Tadinya aku nggak terlalu tertarik untuk nonton film Perahu Kertas, justru lebih tertarik untuk baca novelnya aja, tapi belum kesampean terus. Tapi suatu hari aku baca artikel di koran tentang ciumannya Maudy Ayunda dan Reza Rahardian untuk suatu adegan di film ini. Truuuuus.....anehnya aku jadi penasaran. Bukan "ciuman"-nya yang jadi intinya yaa.. Tapi "Reza Rahardian"-nya. Hahaha. Akhirnya penasaran lah aku pengen nonton.

Pas nonton film ini, aku baru baca beberapa halaman awal novelnya. Abis nonton, aku langsung lanjutin baca, tapi molor sampe hampir seminggu baru selesai. Hehehehe... Now I finally decided to write a review about it because I just finished reading the book! Untuk sinopsis nya, daripada tulisan ini bertambah panjang, silahkan di googling aja yaa. Pasti pada bertebaran deh di internet. Hehehe..

***

The Movie

Jujur aja pas nonton film ini aku bingung sama ceritanya. Janggal dan keliatan banget disingkat-singkat. Terutama tentang hubungan Keenan dan Kugy. Bagaimana bisa mereka punya perasaan sedalam itu padahal baru ketemu......dua kali? At least harusnya ada cuplikan yang nunjukkin kalo mereka udah sering jalan bareng gitu. Begitu juga dengan hubungan persahabatan geng Pura-Pura Ninja (yang terdiri dari Keenan, Kugy, Noni, dan Eko), Keenan-Wanda, Keenan-Luhde, dan musuhannya Kugy-Noni. Nggak jelas banget apalagi buat yang belum baca novelnya.


Trus ini entah aku yang lemot apa gimana ya, di film tuh suka tau-tau adegan pindah ke suatu tempat, tapi penonton seolah harus menebak-nebak itu tempat apa. Misalnya pas di tempat kerja Kugy. Aku baru tau kalo itu advertising company setelah ada adegan Kugy ngutarain idenya pas rapat -_- Lagi-lagi kurang jelas dan keliatan dicepet-cepetin. Padahal udah dibagi jadi dua film lhooo.


Tapiiiiii, somehow pas nonton aku nggak terlalu mempermasalahkan itu sih. Baru abis baca novelnya aja jadi keliatan semua ketidakjelasannya. Hehehe. Mungkin karena pas nonton, aku ignore ketidaktahuan itu karena nanti aku bakalan baca novelnya, yang pasti jauh lebih jelas dan dalem daripada yang baru aku tonton. Dan juga mungkin karena sinematografi dan soundtrack nya bagus sekali ya, jadi aku cukup menikmati. Gambar-gambar di film ini indah semua menurutku, dan soundtrack-nya selalu pas dan mendukung adegan-adegan yang disajikan.

Film ini banyak dramanya, tapi juga diselipi adegan-adegan lucu. Ada beberapa hal yang beda dari buku, mungkin supaya tambah lucu dan semarak filmnya. Yang penting gak ngerusak jalan cerita sebenernya.


Nah, karena aku nonton filmnya dulu baru baca novelnya, otomatis aku baca sambil ngebayangin para pemain filmnya deh. Menurut aku hampir semua pemainnya pas untuk memainkan peran mereka. Maudy Ayunda as Kugy, ekspresinya sebagai Kugy itu dapet banget. Terus juga Sylvia Fully (Noni), Fauzan Smith (Eko), Tio Pakusadewo (Pak Wayan), Elyza Mulachela (Luhde), Dion Wiyoko (Ojos), Keluarga Keenan & Keluarga Kugy (kepanjangan kalo disebutin semua), dan Kimberly Ryder (Wanda). Tapi menurutku rambut Wanda di film harusnya bisa lebih bagus dari itu. Di film kadang rambutnya ada bagian yang frizzy jadinya keliatan kurang rapih. Gak demen liatnya -_- *ngapa jadi ngomongin rambut???*


Gimana dengan Adpati Dolken as Keenan? Hmm secara fisik sih Adipati Dolken cocok jadi Keenan. Tapi Keenan yang di film terlihat kuyu dan selalu sendu gitu. Hahaha. Kalo yang di novel kesannya sedikit lebih ceria padahal. Pas baca novelnya, aku malah ngebayangin Keenan itu badan dan rambutnya kayak Adipati, tapi mukanya kayak Eza Gionino. Nah loh. Aneh bukan... Hahahaha. Tokoh lain yang kurang pas adalah Karin, kakaknya Kugy nomor dua. Mustinya pembawaannya lebih centil dan dandanannya lebih fashionable lagi IMO.

***

The Book

Novel cetakan barunya sekarang pake poster filmnya sebagai cover. Kenapa nggak tetep dibikin original aja sihh? Heuuh -_-

Nah, sekarang novelnya yaa. Novel ini adalah karya Dewi Lestari pertama yang aku baca. Hehehehe. Katanya si lebih ringan dari Supernova, tapi lebih dalam dari teenlit. Dan menurutku emang lebih dalem dari teenlit kebanyakan. Tapi gak tau deh kaitannya sama Supernova, belum pernah baca soalnya. Haha.

Setelah baca, semua kebingunganku tentang cerita filmnya hilang sudah. Novel ini jelas sekali deskripsinya. Mulai dari setting tempat, suasana, 'sejarah hidup' para tokoh, perasaan masing-masing tokoh, semuanya diceritakan jelas dengan bahasa yang indah tapi nggak lebay. Konflik-konfliknya juga jadi jelas banget (nggak kayak pas nonton filmnya), terasa nyata, dan gak ada bagian-bagian yang nggak penting. Dialog-dialognya juga ringan dan dekat, terutama dialog antara anggota geng Pura-Pura Ninja dan juga interaksi di keluarga Kugy.

Udah gitu karakter-karakternya kuat. Semua karakter dideskripsikan begitu rupa sampai rasanya kita kenal dan ketemu langsung sama semua karakternya. Dan bisa aja gitu, kepikiran bikin karakter kayak Kugy, yang punya sejuta kebiasaan unik, pribadi yang one of a kind, dan nggak takut untuk menunjukkan hal itu.

Novel ini menginspirasi dan memberi semangat tentang mimpi dan cita-cita. Bukan cuma soal cinta-cintaan aja. Perahu Kertas is really not just another teenage love story. It's deep and complicated. Dan penuh dengan pesan untuk selalu mengikuti kata hati, jadi diri sendiri, moving on, dan mengejar mimpi.

***

Salah satu quote yang ngena dari novelnya adalah:

"Seluruh rongga tubuhnya seketika teraliri oleh hawa hangat. Rasanya utuh dan damai. Cuma satu orang yang mampu membuatnya seperti itu. Dan orang itu tak perlu melakukan apa-apa lagi selain hadir dan ada."

Mungkin.....itu definisi cinta? :)

P.S. Adipati Dolken kok mirip amat sama Pevita Pearce ya? Kayak sodara kembar...
P.P.S. Linda juga nge-review Perahu Kertas lho disini. Review nya lengkap banget! Anak ini kalo nge-review sesuatu selalu niat soalnya. Haha.

Wednesday, August 29, 2012

0 comments

Tips Mencegah Mabuk Perjalanan

Aku termasuk orang yang kalo keluar kota naik mobil, hampir dipastikan bakalan mual dan pusing sepanjang jalan. Padahal dari kecil aku udah sering bolak-balik Palembang-Sekayu-Muara Enim-Baturaja-dan kota-kota lainnya di Sumsel. Bahkan dulu bisa tiap minggu begitu. Belum lagi mudik lebaran tiap tahun yang seringnya kita sekeluarga road trip naik mobil selama kira-kira dua hari satu malam. Cuma pas naik mobil aja aku sakit gitu. Kalo naik pesawat atau kapal nggak. Kalo naik motor keluar kota belum pernah sih jadi nggak tau ._.

Aku sampe jadi parno sendiri tiap mau keluar kota. Makanya tiap kita ada rencana mau travelling naik mobil kemana, pas packing aja aku udah pusing duluan dan rasanya gak mau pergi. Pas di jalan dan ngelewatin rumah penduduk yang adem, rasanya pengen turun untuk mampir dan leyeh-leyeh di situ (padahal kenal aja kagak).


Tapi baru di tahun kesembilan belas hidupku ini, untuk pertama kalinya, sepanjang perjalanan bolak-balik keluar kota (Palembang-Jawa Tengah), aku ngak mual, pusing, apalagi muntah di perjalanan. YAAAY for that! :D Culun juga ya, di umur segini baru bisa enjoy travelling tanpa mabok -_- Ya, lebih baik terlambat lah daripada nggak sama sekali.

Panjang banget nih intro nya. Hehehe. Intinya, sekarang aku mau share apa-apa aja yang aku lakukan sampe bisa sembuh dari kebiasaan lama yang mengganggu banget ini. Jadi sebenernya bukan tips sih, tapi aku sebut tips aja soalnya bingung mau ngasih judul lain apa. Umm...I actually don't know if there's any other people who get sick while travelling like I used to. But whatever. Cekidotsss....

1. Nggak pake wangi-wangian apapun di badan atau di mobil.
Karena nggak tau kenapa emang bikin mual banget. Apalagi pengharum mobil yang menyengat itu. Pernah aku naik taksi bandara yang wanginya nyengat banget sama ibuku. Ibu yang biasanya gak mabukan orangnya, malah mual-mual. Aku? Gak usah ditanya. Abis turun taksi langsung muntah di got! Selain itu parfum badan dalam bentuk apapun biasanya bikin mual juga. Kalo ada orang yag semobil dandan wangi-wangi, mungkin bisa dihasut untuk gak pake parfum atau yaa jauh-jauh aja duduknya dari dia.


2. Nggak tidur sebelum jam 12 siang.
It's one of my life rules, not just when travelling. Karena dimanapun itu, tidur berbaring sebelum siang bisa bikin pusing. Tapi kalo di mobil kan suka tau-tau ngantuk gitu ya. Kalo bisa ya dijaga aja suasananya biar ga boring dan ga bikin ngantuk. Bisa ngobrol, nyanyi, joget, main games, apa kek. Tapi kalo emang ngantuknya gak bisa ditahan, ya tidur aja, tapi jangan berbaring, tidurnya sambil duduk dan sandaran dibantal kalo mau.

3. Nggak menaruh benda apapun dibelakang leher/tengkuk.
Orang kalo mau muntah yang ditekan tengkuknya atau leher belakangnya kan? Karena itu bikin isi perut kita keluar. Atau mual deh. Jadi aku nggak pake selendang atau bantal di belakang leher. Tapi mungkin ini nggak berlaku buat semua orang ya. Soalnya kan banyak yang suka pake bantal leher gitu kalo di mobil. Nah kalo aku emang ga bisa. Gak enak aja rasanya. Tapi kepala tentunya kudu rileks. Jadi sandarin aja di sandaran kepala jok mobil itu, tapi bagian lehernya gak ada sandaran, dan punggung nyender ke kursi mobil. Ribet jelasinnya yaa tapi mudah-mudahan dimengerti.

4. Untuk yang berjilbab, jilbab jangan sampai mencekik.
Maksudnya, kalo bisa kaitan jilbab yang dipenitiin di bawah dagu dilonggarin aja. Atau kalo pake jilbab langsungan, bagian yang dibawah dagu bisa dinaikin sedikit ke dagu, jadinya jilbabnya gak 'nyekek' leher gitu. Karena di aku bisa bikin mual juga walaupun gak gitu kenceng ikatannya. Kalo mau lebih enak lagi ya lepas jilbab nya sekaligus cepolannya kalo di mobil. As long as semua yang di mobil adalah keluarga ya. Tapi kalo lepas jilbab, kalo mau turun buat ke WC atau makan jadi rada ribet sediri sih -_-


5. Berhenti makan sebelum kenyang.
Kan kalo naik mobil keluar kota suka berhenti dulu di jalan buat makan ya, kalo perjalanannya lama. Nah, saat itu, jangan makan sampe kenyang. Cukup sampe perut terisi dan gak laper lagi. Karena kalo kenyang kan perut kita kerasa penuh. Kalo dibawa jalan biasanya jatohnya malah mual. Belum lagi suka ada rasa pengen sendawa yang membuncah *halah* tapi sendawa nya gak kunjung keluar. Jadi kerasa tu perut isinya angin semua. Kalo aku sih makan secukupnya aja dan gak usah pesen minum. Minum cukup beberapa teguk aja. Bisa pesen air mineral botol (biar gak musti abis saat itu juga minumnya) atau tinggal minta sedikit sama partner perjalanan. Hehehe.

6. Kalo jalan yang dilewati meliuk-liuk dan banyak tikungan tajam, pandangan sealu ke depan.
Nggak musti lurus terus kayak upacara bendera sih. Tapi usahakan jangan terlalu asik lihat pemandangan lewat jendela samping. Karena aku pernah ke Danau Ranau naik mobil (yang udah pernah kesana pasti tau jalannya kayak apa), aku cuek aja liat sana sini, mana mobilnya ngebut pula. Asli lah langsung mual, pusing, dan gak mood lagi mau ke danau. Tapi kemarin, pas lewat Sumedang yang berbukit-bukit dan berkelok-kelok, bapakku langsung bilangin untuk selalu lihat ke depan, karena takut aku nanti pusing. Akhirnya aku nurut and I was fine :)


7. Tanemin dalam hati: "Yang bergerak itu kita, bukan jalanan".
Pernah gak pas kita lagi dijalan, trus rasanya yang jalan itu malah pohon-pohon, rumah-rumah, jalanan, dll, bukannya kita? Kata ibuku, itu tandanya lagi pusing. Biasanya karena kebanyakan ngeliatin pemandangan di jalan. Tapi hal ini bisa dengan mudah dikontrol. Caranya fokus dan tanemin aja dalam hati kalo yang bergerak itu kita dan mobil, bukan jalanan dan kroni-kroni nya..

8. Berdoa.
Nggak usah dijelasin lah ya, penting banget ini :)

Kalo udah terlanjur mual, hal-hal yang bisa dilakukan adalah:
Pertama, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan (Bisa lewat hidung atau mulut. Kalo aku lebih enak lewat hidung). Lakukan berulang-ulang. You'll feel better. Kalo masih mual juga, tidur. Kalo gak bisa tidur dan masih tetep mual, minum antimo. Nanti insyaallah jadi tidur pules dan pas udah nyampe tinggal bangun deh. Hehe. Oh iya, berdoa juga tetep kudu biar tenang.

Yup, itu aja kayaknya. Kalo ada lagi yang kelupaan MUNGKIN nanti aku update. Hehehe. Sekali lagi ini cuma share aja berdasarkan pengalaman dan pendapat pribadi. Masing-masing orang mungkin berbeda penyebab mabuk perjalanannya. But I hope you all find this useful or entertaining or.....whatever... Thanks for reading!!!!! :D

Friday, June 22, 2012

2 comments

Book Review: Infinitely Yours


Lagi-lagi gue bikin review bermodalkan (ehem) novel pinjeman. Semoga pemiliknya berkenan yaa *senggol Linda*. Gue males bikin sinopsisnya disini. Pengennya copas sinopsis yang ada di belakang bukunya, tapi kayaknya ga pantes disebut sinopsis deh, tapi sejenis puisi yang sok mengandung misteri. No offense ya, abisnya gue rada males kalo baca sinopsis buku yang kayak gitu. Bikin ngeraba-raba banget untuk mempertimbangkan apakah buku itu layak dibeli atau nggak. Biasanya yang seperti itu langsung gue taruh lagi di rak dan gak gue beli. But since I borrow this book, so.... *malu-malu* Jadi sinopsisnya silahkan google sendiri ya, hahaha (penulis blog macam apa ini, tidak informatif -,- Maap...).

Kesan pertama saat melihat buku ini adalah: covernya cantiiiik. Desain dalam bukunya juga menarik, ada sedikit ilustrasi penghias di dalemnya. Ini kayaknya udah jadi ciri khas Gagas Media ya sekarang. Penulisnya adalah Orizuka. Sebelumnya gue cuma pernah baca satu novel karyanya, yaitu Summer Breeze. Itu waktu gue SMP dan berhasil bikin mewek (ga sampe nangis). Jadi gue cukup tertarik untuk baca novel ini.

Kesan kedua setelah melahap habis novel ini selama beberapa jam di ruang tunggu dokter dan beberapa jam kemudian dilanjutkan di rumah adalah: novel ini korea banget. Gue baru pertama kali ini baca novel berbau korea, jadi nggak tau deh apakah ada novel lain yang lebih korea dari novel ini. Tapi kental banget nuansa Korea Selatannya. Settingnya, ceritanya, karakter tokoh-tokohnya, alurnya, bahkan bahasa korea juga banyak diselipkan di novel ini.

Tapi bukan berarti cuma penggemar segala hal yang berbau Korea aja yang bisa menikmati novel ini. Mungkin karena pendapat non-korean lovers terwakili sama pendapat Rayan, tokoh utama di novel ini, yang juga gak suka sama Korea. Heheheh. Tapi ceritanya itu drama korea banget deh. Cowok serius dan kaku ketemu cewek ceria dan sembrono karena suatu kejadian yang menimbulkan kesan pertama yang buruk. Pasti udah tau kan akhirannya gimana? Tapi gue suka drama korea tipikal gitu sih, trus ceritanya cukup lucu, jadi gue seneng bacanya :D Intinya, novel ini ngalir banget ceritanya, bahasanya gak terlalu puitis-puitis gimana tapi tetep indah dan enak dibaca. Trus bacanya gak usah pake mikir. Hehehe


Beberapa bagian ceritanya agak mirip film Hello Stranger. Jadi bagi yang suka Hello Stranger kayaknya bakal suka novel ini deh *tunjuk diri sendiri*. Oh iya, ditengah-tengah baca novel ini gue langsung googling seperti apa rupa Kang Dong Won itu. Ternyata.....tidak begitu ganteng. Hahaha. Kayaknya postingan ini kurang berbobot yah (sejak kapan tulisan gue berbobot? -,-) Baeklah kita akhiri saja. Daaa :D

Thursday, June 7, 2012

0 comments

Movie Review: This Means War (2012)


Tuck (Tom Hardy) dan Franklin (Chris Pine) adalah agen CIA yang sama-sama tampan dan hebat. Selain partner kerja, mereka juga telah lama bersahabat. Suatu hari mereka jatuh cinta dengan wanita yang sama, yang bernama Lauren (Reese Witherspoon). Mereka memutuskan untuk tetap berkencan dengan Lauren tanpa memberitahunya bahwa mereka saling kenal, dan membiarkan Lauren yang memilih salah satu dari mereka. Kemampuan mereka sebagai agen rahasia mereka gunakan untuk memperebutkan Lauren, sehingga terjadilah berbagai sabotase dan persaingan yang heboh. (I think this synopsis is a lil bit weird... -_- I'm not good at words but I hope you guys understand..)


Gue sebenernya gak terlalu tertarik nonton film-film romantic comedy yang bintangnya adalah wanita agak-agak paruh baya kayak Reese Witherspoon, Jennifer Anniston, etc. Karena ngerasa ga nyambung aja sama saya. Heheee. Tapi gue tertarik nonton film ini hanya karena: 1. Tom Hardy is in it, 2. It’s kinda about secret agent, so I tought it’s gonna be a pretty cool movie.



But it turned out to be a silly movie IMO. Dari scene pertama aja menurut gue udah aneh. Sepertinya film ini berusaha menunjukkan sisi keren secret agent, tapi justru malah terlihat konyol, soalnya nggak mungkin lah agen rahasia yang hebat ngelakuin hal-hal yang cukup bodoh kayak di film ini (atau memang sengaja sebagai parodi gitu maksudnya? Tapi kok nggak lucu -,-). Action dan special effect nya juga standar. Mungkin karena yang diutamain buka sisi secret agent nya kali ya.


Film ini genre nya kan romance-comedy-action ya, tapi ga ada romantis-romantisnya aah. Soalnya si cewek dari awal udah keliatan bitchy gituuuh -_-. She’s dating two guys at the same time, duh. Dating-nya pake cium-ciuman endesbre endesbere lagi yaa, bukan yang cuma jalan bareng atau apa. Jadi semuanya keliatan nggak tulus dan cuma nepsong aja gitulah. Trus gue nggak setuju banget sama ending nya. Aneh. Pokoknya nggak setuju =3= *edit* *spoiler dikit* Gue nggak setuju bukan karena gue memihak salah satu dari dua cowok itu, tapi sebagai cewek, rasanya aneh aja kalo si Lauren justru memilih salah satu dari mereka *spoiler ends*

Tapi film ini jokes nya lucu kok, bisa bikin ngakak juga. Jadi film ini cocok buat ketawa-ketiwi aja kali ya. Jangan pake mikir nontonnya, kalo nggak nanti stress sendiri. Hahaha. Lumayan lah nonton ini kalo ga ada kerjaan. Apalagi bisa puas ngeliatin Tom Hardy. Huahahaha.

Thursday, May 31, 2012

0 comments

Movie Review: Men In Black III (2012)


Review film baru aaaaahhh :D


Agen K (Tommy Lee Jones) dibunuh oleh Boris The Animal (Jemaine Clement), seorang (atau seekor? sebuah?) alien jahat di tahun 1969, dengan cara menjelajah waktu ke masa lalu. Segalanya menjadi berubah dan hal ini membuat bumi dalam keadaan bahaya. Agen J (Will Smith) harus kembali ke tahun 1969 untuk menyelamatkan Agen K sekligus menyelamatkan dunia.

Gue gak nonton MIB 1 dan 2 karena sejujurnya…….gak tertarik sama sekali. Hahaha. I’ve always been interested in watching secret agent movies, tapi MIB itu sebenernya tentang alien kan, pokoknya tentang secret agent yang ngurusin alien. Nah kalo udah alien-alienan gue gak terlalu tertarik.… Tapi karena kali ini nontonnya dibayarin, jadi saya nurut aja…Hahahaha.


Oke jadi intinya gue gak bisa bandingin apakah film yang ketiga ini lebih bagus atau nggak dari film-film sebelumnya (kata temen gue yang udah nonton, ini yang paling bagus sih). Kesan pertama gue waktu nonton, terus terang adalah: aneh, soalnya tokoh-tokohnya emang aneh gitu, kan alien yah. Hehe. Jadi agak-agak kayak nonton Hellboy (Hmm gue juga belum pernah nonton Hellboy sampe abis sih. Hehee). Tapi lama kelamaan, tanpa disadari, gue ikut terlarut ke dalam keseruan film ini. Jadi yang diawal agak-agak awkward dan ada beberapa boring moments (dikit sih), makin ke belakang makin ngalir ceritanya dan gak membosankan.


Ceritanya nggak terlalu jelimet tapi nggak dangkal juga. Joke-joke nya bukan yang bikin ngakak gitu tapi menghibur banget, dan diselipin dengan porsi yang pas menurut gue. Well, ada beberapa joke yang berlebihan, but that’s ok. Action dan special effect nya seru, walaupun nggak wah banget, tapi bisa bikin tegang. Efek 3D nya lumayan banyak kerasa, tapi menurut gue gak papa juga sih kalo nggak nonton yang 3D.


Menurut gue yang bikin film ini hidup adalah Will Smith. Dia jago banget deh bikin ekspresi yang macem-macem dan bikin ketawa. Dan di akhir film ada adegan sedihnya. Ga sampe bikin nangis sih, gak tau kenapa kurang dalem aja rasanya. Apakah karena gue belum nonton film sebelumnya atau backsound nya kurang mendukung atau apa (gue lupa juga backsound pas scene itu gimana). Tapi sedihnya kerasa agak dipaksakan  kalo menurut gue. But afterall it’s an entertaining movie, indeed. Alien nya juga gak terlalu malesin gitu hehehe. Boleh deh buat noton pas weekend J

P.S. Anyway, selama gue nonton film ini, bisokop nya mati lampu lima kali!!  Jadi byar pet byar pet gitu. Paraaah... Nontonnya kayak ada jeda iklannya, tapi dipotong pada saat yang nggak pas. Cukup ngeselin sih, tapi selama masih ngerti filmnya ya udah lah..

Sunday, April 1, 2012

1 comments

Book Review: Bellamore

Akhirnya gue baca buku juga! Horeeee...! Akan di review sedikit ya...

Judul novelnya Bellamore, genre-nya Metropop, ditulis oleh Karla M. Nashar. Tentang Lana, wanita karir sukses yang tetap mempertahankan virginity-nya di kota Jakarta. Karena prinsipnya itulah ia berkali-kali putus dengan mantan-mantannya. Fabian, seorang Italia yang juga rekan kerjanya menganggap aneh prinsipnya dan selalu membombardirnya dengan pertanyaan dan sindiran yang menjengkelkan terkait keperawanan Lana. Tapi semua berubah saat Lana mengetahui kenyataan mengejutkan tentang Fabian.


This book didn't make me cry. Padahal temen gue Intan yang punya buku ini (Ketauan deh bukunya minjem... Hahahaha) sampe datang ke kampus dengan mata sembab karena malem sebelumnya dia baca novel ini. Novelnya sebenernya romantis banget (gue berhasil dibuat meleleh sama beberapa dialog) dan juga sedih, tapi sayangnya ga sampe bikin gue nangis, cuma ngerasa terenyuh aja. Kayaknya emang gue yang rada cadas ya -_-"

Walaupun begitu, gue suka novel ini. Ceritanya ngalir dengan enak dan terasa natural atau gak dibuat-buat. I used to read teenlit a lot, dan gue ngerasa beberapa teenlit terasa dibuat-buat seolah lagi nonton FTV, bahkan sinetron. Kalo ini nggak. Jujur gue menikmati bacanya. Tadinya gue cuma mau baca bentar sebelum tidur, tapi malah keterusan sampe tengah malem. Terlanjur terhanyut sama ceritanya soalnya. Hehe.

Kekurangannya mungkin adalah pas cerita menuju akhir, gue ngerasa agak dicepet-cepetin ceritanya. Soalnya chemistry-nya ga ditunjukin sekuat di awal cerita. Mungkin takut kepanjangan kali ya. Terus makin akhir bahasanya kok makin puitis dan makin menggunakan Ejaan Yang Disepurnakan a.k.a. EYD ya? Gue gak terlalu suka sama yang puitis-nya seperti itu sih. Hehe. Just not my taste. Dan satu lagi, ini tipikal novel romantis yang cukup ketebak jalan ceritanya. Tapi secara keseluruhan, gue acungin jempol deh buat novel ini.

Gue cintaaaa deh sama tokoh Fabian. Cerdas, mapan, dan tipikal bad guy yang sebenarnya penyayang. Udah gitu die orang Italiiii.... Pasti cakep dong yak. Gue pengen ngutip salah satu dialog dia yang bikin meleleh nih... Tapi entar jadi spoiler. Ya sudahlah.

P.S. Kalo mau baca review-an yang lebih mantep bisa dibaca di blog Linda yang beruntung karena dapet goodies dari review nya itu (dari penulisnya langsung lagi! Oh-em-gee..) Tapi gue nge-review buku ini bukan karena pengen dapet hadiah juga kok, murni karena keinginan jiwa dan raga. Halah.

Tuesday, March 27, 2012

1 comments

Movie Review: The Hunger Games (2012)

Pas "long" weekend kemaren gue teracuni oleh berbagai review bagus tentang film ini. Akhirnya jadi penasaran banget dan hari ini nonton sama Linda dan Intan, padahal besoknya ada kuis. Hahaha nekat!


Ceritanya, ada sebuah negeri yang terdiri dari Capitol (ini ibu kotanya) dan 12 Distrik. Di negeri itu ada tradisi berupa kompetisi survival, yang disebut The Hunger Games, dimana ada 24 anak remaja yang dipilih dari 12 Distrik harus berjuang mati-matian untuk hidup (Hmm..kalimat yang agak aneh, untuk hidup kok malah mati-matian dulu. Pokonya begitulah). Dalam kompetisi yang ditayangkan di TV nasional sebagai reality show ini, pada akhirnya hanya akan ada 1 orang yang hidup dan dinobatkan sebagai pemenang.


Umm...terus terang film ini gak terlalu sesuai sama ekspektasi gue yang tinggi. Sebenernya film ini bagus, drama dan ketegangan dari action nya dapet banget. Film yang menghibur, walaupun pas awal agak terkesan membosankan, mungkin karena gak banyak pake backsound. Tapi di tengah film udah mulai serunya. Keren dan bikin deg-degan juga. Ada scene yang cukup sedih, tapi too bad cewek sma yang sepertinya ababil disebelah kanan gue malah ketawa-ketawa pas scene itu. Merusak suasana! Oke skip. Selain itu unsur romance-nya juga ada. Gue belum baca novelnya jadi gak bisa membandingkan, tapi seru deh pokoknyaaah...


Tapiiii....sepanjang film gue cukup terganggu sama konsep dari ceritanya sendiri. A reality show about killing people? Seriously? It's even worse than matador show! Jadi acara bunuh-bunuhan ini disaksikan oleh masyarakat di seluruh negeri dengan SUKA CITA. Oke ini cuma cerita yang nggak nyata, tapi tetep aja gue rada gimanaa gitu ya. Soalnya gue nonton acara tinju aja gak bisa. Hati nurani gue menolak... #LEBAY

Ehm, oke, other than that, gue gak nyesel sih nonton film ini. Menghibur dan 25 ribu yang gue keluarkan worthed laah..hehehe. Jadi penasaran sama novelnya, tapi ga tau deh sanggup baca atau nggak -,-


Eh iya, tokoh utamanya, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) keren banget yaa... Cantik, baik, berani, kuat, dan pinterrr. Menginspirasi sekali buat cewek-cewek. Ngomongin soal cast nya nih, salah satu faktor penyebab gue pengen nonton ini adalah pengen liat si Josh Hutcherson yang meranin Peeta Mellark. Tapi kok Liam Hemsworth disini lebih ganteng ya dari pada Josh. Hahaha #berkhianat. Abis rambutnya Josh dicat pirang, sementara Liam malah tampil dengan rambut coklat, nggak pirang kayak di film The Last Song. Tapi tetep keduanya berhasil membuat tersenyum-senyum sendiri ditengah gelapnya studio bioskop :D


Terus, di film ini gue banyak liat aktor dan aktris yang familiar wajahnya, tapi bukan sebagai pemeran utama. Kayak si Woody Harrelson (yang jadi Tallahassee di Zombieland), Liam Hemsworth (The Last Song), Stanley Tucci (banyak banget film bapak satu ini), Alexander Ludwig (dia jadi kayak mas-mas berotot gitu di film ini, padahal di film Race to Witch Mountain masih unyu bangeet, kalo disini unyu aja. Haha), Amandla Stenberg (jadi Cataleya kecil di Colombiana yang baru-baru ini gue tonton), dan Isabelle Fuhrman (anak psikopat di Orphan, di film ini jadi psycho juga dia -,-).

Baiklah, segitu aja ocehan gue. Alhamdulillah yah, akhirnya nonton film yang lagi "hot" juga. Hehe. Have a nice day yah semuanya!

Friday, March 23, 2012

2 comments

Movie Review: The Descendants (2011)

Reviewer film newbie mau nge-review lagi yaaaa....


The Descendants menceritakan tentang Matt King (George Clooney), seorang pewaris tuan tanah di Hawaii yang istrinya koma karena kecelakaan. Matt yang sebelumnya sangat sibuk dengan pekerjaannya, kini harus mengurus kedua putrinya, Alexandra (Shailane Woodley) dan Scottie (Amara Miller), yang asing baginya (saking jarangnya ketemu). Matt juga harus menghadapi fakta bahwa selama ini istrinya beselingkuh dibelakangnya.

Sejak nonton trailer film ini, gue udah niat pengen nonton. Faktor utamanya adalah Shailene Woodley, cerita yang tampaknya bagus, dan George Clooney. Genre nya sih drama-comedy ya, tapi kayaknya komedi film ini ga begitu sesuai sama selera gue. Mungkin karena pengaruh subtitle dan pendengaran gue yang ga begitu bagus. Hehehe.


Gue berasanya ini film drama yang agak membosankan, tapi gue masih bisa menikmatinya sih. Ceritanya memang bagus, cukup menyentuh sampe bisa bikin gue berkaca-kaca, tapi alurnya agak lambat. Disampaikan dengan baik dengan susunan casts yang oke menurut gue. Cuma.......apa ya? Kayaknya gue berharap terlalu tinggi sama film ini.Gue kira filmnya bakalan agak fun walaupun inti ceritanya agak tragedi (yang harusnya sedih), tapi ternyata nggak. Jadi dibilang suka sama film ini tuh nggak, tapi bukannya gue gak suka juga. Film-film Oscar kayaknya emang kurang cocok sama gue yah... -_- Tapi gue suka sih tema ceritanya yang tentang "keluarga yang bersatu kembali" gitu.


Dari film ini gue juga jadi dapet gambaran lebih soal Hawaii. Tadinya gak terlalu kebayang Hawaii itu kayak gimana, selain pantai dan pantai. Di film ini gue ngeliat Hawaii itu indaaah, banyak bule-bule pake baju floral, dan perumahannya bagus. Hahahaha. Oiya para cowok pasti seneng liat Shailene Woodley di film ini :p

Overall, ini film tentang keluarga yang bagus (tapi jangan nonton sama anak-anak ya). Pesan moral yang gue dapet: Banyak-banyak ngumpul dan komunikasi sama keluarga selagi mereka masih ada dan jangan ngomong kasar didepan anak kecil.


Anyway, George Clooney as Matt King di film ini ngingetin gue sama bapak deh. Bukan secara fisik lah yaaaa -_- tapi bapak kan suka pake polo shirt sama celana bermuda kayak Matt, bagaimana dia bersikap juga mirip-mirip, dan sama-sama punya dua anak cewek pula. Tapi jangan sampai kisah hidupnya sama juga Ya Allah...

P.S. Tambahan *agak* penting: Inget postingan gue tentang Gallagher Girl Dream Casts? Postingan itu gue bikin sebelum gue tau tentang film The Descendants ini. Bener kan kata gue, Shailene Woodley an George Clooney cocok jadi bapak-anak. Haha #Bangga. Setelah nonton film ini gue makin yakin kalo film Gallagher Girls dibuat, mereka harus jadi bintangnya :D

Monday, March 19, 2012

1 comments

Movie Review: Colombiana (2011)

Karena hari ini ga ada kuliah (cuma les Inggris aja nanti siang), pagi ini gue nonton film! Akhirnya ya, nge-review film juga. Hehehe. Kali ini pilihannya adalah film action, Colombiana. Seperti biasa, I'm not an up to date movie reviewer, jadi film yang gue review biasanya bukan yang lagi "hot" ya, hahaha. FYI, film ini rilis tahun 2011.


Ceritanya tentang Cataleya (Zoe Saldana), seorang cewek yang kedua oang tuanya dibunuh di depan matanya saat ia berumur 9 tahun. Lima belas tahu kemudian, waktu ia sudah dewasa, ia menjadi pembunuh bayaran dan membalaskan dendamnya kepada pembunuh kedua orang tuanya.


Plot ceritanya sederhana sih ya, intinya perjalanan Cataleya balas dendam. Tapi menurut gue ini film kerennnnnn! Beberapa scene bikin gue berseru "Ih, gila!" (perlu diingat bahwa gue kadang overreact terhadap beberapa hal ;)). Film ini mengedepankan unsur girl power. Gila aja satu orang cewek bisa "ngerjain" pasukan FBI (edited: yang bener pasukan SWAT) dan ngabisin berapa puluh orang bahkan lebih. Nearly impossible, but it's a movie, what do you expect? Selain action, film ini ada unsur drama dan romance-nya juga.


Penampilan Zoe Saldana (yang jadi Neytiri di Avatar itu lhoo) disini keren banget deh. Dan yang meranin Cataleya pas kecil (Amandla Stenberg) juga kereeen...cantik dan di film ini dia bukan duduk-duduk aja, tapi ikut adegan action yang kejar-kejaran juga. Hebat euy.

Ada sedikit adegan yang cenderung dewasa juga tapi ga parah banget sih. Hahaha. Di skip aja kan gampang. Anyway, kalo di film ini ditunjukkin gimana si Cataleya ini belajar jadi pembunuh dari kecil kayaknya lebih keren. Tapi mungkin filmnya jadi kepanjangan yaa. Haha.


Tapi tapi tapiiiii, setelah gue googling tentang film ini barusan, gue jadi mikir juga karena ternyata ada keanehan dari ceritanya (gue baru sadar setelah filmnya selesai -_-, dasar gue yang ble'e sepertinya). Untuk detailnya silahkan tonton sendiri, nanti jadi spoiler lagi :)


Jadi film ini adegan-adegan action-nya tuh keren, tapi dari segi cerita, buat sebagian orang mungkin ada yang janggal. Terus terang gue nggak terganggu sih, soalnya filmnya cukup intense dan bikin kita "nempel" terus ke layar. Jadi gak sempet mikir sembari nonton, gitu. Hehe. Yang jelas menurut gue film ini nggak ngebosenin dan menghibur :)

P.S. Tapi film ini bikin kita bakalan berpihak sama penjahat selama sepanjang film. Haha.

P.P.S. Kemaren-kemaren gue nonton beberapa film, rasanya pengen gue review tapi mungkin dijadiin ke dalam satu postingan aja kali ya, singkat-singkat kayak di postingan gue dulu. Tunggu saja tanggal mainnya...hahaha. Oiya, ada satu film yang pengen gue tonton tapi kok agak jarang dvd nya ya? (Gak terlalu nyariin juga sih gue. Hehe) Judulnya Rocknrolla. Gue cuma nonton awalnya doang waktu dia tayang di RCTI kemaren. Tapi trus gue tinggal tidur soalnya udah malem banget. Kayaknya keren deh film ini. Kalo nemu, insyaallah gue review :D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...